Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ternyata Iblis terus bersantai hidupnya dinegeri ini

Jumat, 09 Mei 2025 | Mei 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-09T11:17:32Z


Lembatu.com
Dalam sebuah pengajian bakda shalat maghrib, penceramah menjelaskan Kitab Syu'ab Al Iman, yang ditulis oleh Imam Al Baihaqi. Beliau menceritakan sebuah hadist bahwa : Jika seorang pemuda beribadah, maka iblis berkata : Lihatlah dari mana sumber makanannya, kalau ternyata sumber makanannya dari yang haram, maka biarkan saja dia beribadah dan tidak usah repot² menggodanya karena dia sudah memperingan tugas kalian... Iblis tahu makanan haram akan membuat ibadah seseorang tertolak, jadi mereka tidak mau capek² menggodanya. 

Ketika saya mendengar ceramah tersebut. Langsung terbayang, betapa santainya tugas para iblis dinegeri ini, karena tanpa digoda iblispun begitu banyak amal ibadah penduduk negeri ini yang tertolak karena sumber makanannya yang tidak jelas kehalalannya.
Seolah tidak penting lagi sumber² makanan yang halal.

Adanya money politik begitu kuat sejak seseorang ditetapkan sebagai Capres, calon gubernur/wakil, calon Bupati/walikota. 
*Money politik yg hukumnya harampun diberi nama yang indah untuk membuatnya seolah halal --- namanya sekarang menjadi mahar politik*

Coba kita renungkan dampak buruknya dari mahar² politik ini. Seseorang yang pencalonannya melibatkan mahar politik, dari mana dia sumber dananya ! Tentu dari para sponsor yang memberikannya tidak secara gratis. Para sponsor ini akan me-recover-nya dengan jumlah yg lebih banyak lagi melalui berbagai proyek atau kepentingan ketika sicalon  yang disponsorinya benar² terpilih. 

Ini rahasia umum yang sudah mencuat dalam berbagai kasus korupsi baik itu caleg, calon pejabat tertentu, calon ketua umum partai, calon Bupati, calon Gubernur, serta Capres.
Bisa kita bayangkan berapa jumlah uang haram yang beredar dalam berbagai arena pemilihan tersebut ! Betapa luas uang haram tersebut menyebar di masyarakat yang mayoritasnya masyarakat muslim. 

Apakah dipikiran tokoh² dan ulama di Aceh akan diam diri melihat gejala rusaknya tatanan politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, moralitas masyarakat, keimanan. Kalau kita diam maka kita akan tenggelam bersama --- dan yang tidak menikmati aliran uang tersebutpun akan ikut tenggelam....maka kita harus berbuat yang kita bisa, dengan niat yg bersih. 

Bagi kebanyakan masyarakat berbuat itu bisa dalam bentuk memilih calon pemimpin (daerah) yang kemungkinan : bagus agamanya minimal bisa menjadi khatib, berahklak baik, jujur, cerdas, memiliki rekam jejak bagus serta paling bersih dari money politik. 
Bagi penegak hukum pilihannya adalah mencermati dana² yang beredar dalam berbagai pemilihan.
Bagi penulis seperti saya, ya melalui tulisan seperti ini kita mengingatkan masyarakat untuk minimal aware bahaya didepan mata yang bisa menenggelamkan kita semua. 
Peringatan agar kita tidak tenggelam bersama para (calon) koruptor ini, saya sampaikan hadist yang panjang diriwayatkan oleh Nu'man bin basyir, Rasullullah Sallallahu alaihi wa Sallam bersabda : 

Perumpamaan orang yg melanggar hukum Allah dan yang mendiamkannya, sama dengan kaum yang melakukan undian dalam sebuah kapal. Sebagian mereka ada yang menempati lantai bawah, sebagian yang lain menempati lantai atas. Kemudian yang menempati lantai bawah minta air kepada yg menempati lantai atas, mereka berlalu lalang sehingga mengganggu orang² dilantai atas. Akhirnya yg diatas berkata : kalian ini mengganggu kami, kalian memerciki kami air. Akhirnya yang dilantai bawah ini mengambil kapak dan melubangi kapal, kemudian orang diatas berkata : apa yg sedang kalian lakukan ?
Kalau yg dilantai atas ini membiarkan mereka yang dilantai bawah melanjutkan perbuatannya, maka semua mereka akan tenggelam. Tetapi kalau mereka mencegah dengan tangan mereka, maka mereka semua akan selamat. 

*Bukankah kita sekarang melihat begitu banyak pihak yang lagi melubangi kapal bangsa ini dengan kapaknya* Yang sudah menjadi tontonan kita sehari² saja tidak terhitung jumlahnya seperti kasus korupsi pertamina, dll. 

Akankah kita biarkan mereka terus melubangi kapal kita bersama ? Selain kita tidak mau tenggelam bersama mereka. Kita juga tentu tidak mau secara langsung maupun tidak langsung kecipratan dana haramnya. Karena dana haram seperti inilah yang akan membuat Iblis bisa bersantai --- tanpa menggoda kita lagi, beserta amal ibadah kita sudah tertolak--- Naudzubillahi min dzalika. 

Fakta mahalnya ongkos politik demokrasi sehingga menjadi titik rawan maraknya korupsi, tetapi masih juga dipraktikkan. Ini satu kenyataan yang sangat kontradiktif dan paradok. Satu sisi kita sangat paham bahwa keadaan itu memberikan implikasi yang sangat nyata bahwa pada akhirnya siapa pun yang berhasil meraih jabatan melalui proses demokrasi, itu pasti akan menggunakan jabatannya untuk mengembalikan modal. 

Mahalnya ongkos politik demokrasi juga dengan penetapan PT 20% dalam pemilihan presiden,  biaya pemilihan gubernur Jawa Timur itu lebih dari 10 triliun. Untuk presiden bisa 30 triliun lebih. Karena itu kita bisa menduga kalau apa yang dia lakukan dalam masa jabatannya adalah menutup atau mengembalikan cost yg telah dikeluarkan. 

Politikus yang seperti itu, akan selalu berpikir bukan untuk rakyat tapi pasti akan berpikir bagaimana mengembalikan biaya itu melalui kewenangannya di dalam alokasi pengelolaan dana APBN atau APBD.
Kewenangan inilah yang sering disebut sebagai memperdagangkan kewenangan. Memperdagangkan kewenangan dalam izin, dalam lisensi, dan seterusnya. Dan itu pasti akan masuk kepada pengertian korupsi, gratifikasi, suap dll.

Dalam APBN atau APBD akan terjadi in-efisiensi karena di situ ada peluang mengambil sebagian ongkos pembangunan. *Politisi yang tahu keburukan politik demokrasi tetapi tidak mau meninggalkannya merupakan cermin rapuhnya Tauhid*.  Bangsa ini sudah mengerti bahwa itu buruk, tapi masih juga dipraktekkan. Rapuhnya keimanan, rapuhnya konsisten, rapuhnya ketaatan kepada Allah, dan ini juga menunjukkan bahwa dia lebih tunduk kepada nafsu buruknya ketimbang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Jangan biarkan iblis bersantai lagi, dan jangan biarkan para pengarong negeri terus melubangi kapal bangsa ini. Waktunya berbuat yang kita bisa. Insya Allah Partai Perubahan akan membawa kita selama dunia dan akhirat.

*Jangan lupa bergabung dan membesarkan Partai Perubahan*.

Fastabiqul Khairat.
T Armoza



TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update